TERASKAKATAKLTIM.COM – Anggota DPRD Kaltim, Syafruddin menduga terjadinya abrasi di Jembatan Mahkota II Samarinda karena adanya pengurukan tanah yang ada di bawah jembatan.
“Kita menduga kejadian ini dipicu oleh aktivitas pengerukan tanah pada sisi sungai Mahakam sekitar Jembatan Mahkota II,” ungkapnya.
Meski begitu, Syafruddin tak ingin berspekulasi lebih jauh. Dalam waktu dekat, ujar dia, DPRD Kaltim melalui Komisi III akan turun ke lapangan mengecek secara detail kondisinya.
Hal tersebut guna memastikan adanya kemungkinan dugaan tindakan pelanggaran akibat menggerus tanah di area jembatan tersebut
“Nanti kita akan cek dilapangan, siapa yang salah dan siapa yang harus bertanggungjawab, tentunya kami akan mendorong supaya dipertanggungjawabkan atas tindakannya,” ungkapnya.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyebut, pihaknya juga akan melibatkan Kepolisian.
“Kami akan mendorong pihak Kepolisian juga untuk menginvestigasi siapa pelakunya, dan mengecek sejauh mana dampak dari abrasi ini,” sebutnya.
Abrasi di bawah jembatan Mahkota II terus bertambah dari sebelumnya sejak musibah longsor awal terjadi pada, Minggu 25 April 2021.
Dari pantauan pada Rabu (28/04) abrasi terus alami pergerakan. Luas area longsoran bertambah. Kondisi kerusakan melebar, dari jalan setapak merambah hingga teras perkantoran.
Akibat abrasi tersebut, Pemkot Samarinda mengambil langkah dengan menutup total jembatan Mahkota II hingga waktu yang tidak ditentukan.
Langkah tersebut diambil karena kondisi jembatan alami pergeseran. 7mm ke arah kanan sisi Palaran dan terjadi penurunan sekitar 33mm.
Diketahui, dekat tiang jembatan ada aktivitas penggurukan tanah. Terkait dengan pembangunan SPAM (Sistem Penyedian Air Minum) Kalhold oleh Ditjend Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (*)
Komentar