TERASKATAKALTIM.COM – Menjadi petugas pemadam kebakaran bukanlah hal yang mudah. Bahkan bagi kaum wanita, pekerjaan ini mungkin bukan sebuah profesi pilihan untuk berkarier atau cita-cita masa kecil. Lantaran, tugas sebagai seorang penjinak api sangat beresiko dan membutuhkan tenaga fisik yang kuat.
Rupanya, pandangan itu tak berlaku bagi Ilya Inggar Pananti Musiran (23). Mojang cantik dan berjilbab asal Bontang Lestari, Kecamatan Bontang Selatan ini memilih kariernya sebagai pemadam kebakaran sejak setahun silam.
Bahkan kini dirinya diberi amanah sebagai Komandan Regu C Pos Bontang Lestari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) Kota Bontang untuk menjinakkan si jago merah.
“Saya diberi amanah untuk menghandle kebakaran yang ada di Bonles. Selain turun menjinakka api, saya juga bertugas memastikan teman-teman aman saat memadamkan api,” ujarnya Alya sapaan akrabnya kepada media teraskatakaltim.com, Jumat (13/8/2021).
Ilya memang dikenal sebagai orang yang perduli terhadap lingkungan, sebelum berkecimpung sebagai petugas Damkar, Ia lebih dulu aktif tergabung dalam anggota Masyarakat Peduli Api (MPA). Memadamkan api yang kerap membakar lahan di wilayahnya Bontang Lestari.
Dalam menjalankan tugas, tidak ada perlakuan khusus, baik petugas pemadam laki-laki maupun perempuan mendapat perlakuan yang sama, mulai dari giat latihan fisik hingga pelaksanaan tugas di lapanganan.
“Enggak ada yang dibeda-bedakan, saya bekerja seperti biasa baik latihan maupun saat menyiram api seperti petugas lainya,” ungkapnya.
Selama bekerja, Ilya menuturkan, banyak pengalaman berharga yang Ia dapatakan. Mulai dari hal-hal lucu hingga berbagai momen menantang lainnya.
Diantaranya, Saat Ia mendapat laporan ular di salah satu rumah warga, saat hendak mengevakuasi ular tersebut, dirinya justru ketakukan saat melihat ular tersebut ternyata berukuran besar.
“Pas lucu itu, waktu mau evakuasi ular, saya kira ularnya kecil, ternyata ularnya besar sekali, saya malah lari duluan. Jadi nggak sempet ke tangkep ularnya sudah lari juga,” kenangnya sambil tertawa ringan.
Sementara, pengalaman menantang Ilya yaitu, saat dirinya harus menjinakkan api di lahan yang sulit dijangkau. Dirinya harus berjalan menyusuri lahan yang terjal berjam-jam lamanya.
“Paling menantang itu harus naik turun gunung, tarik ulur selang untuk jinakkan api di lahan yang susah sekali di jangkau,” terangnya.
Momen berharga Ilya lainnya adalah, saat Ia ditunjuk sebagai pimpinan apel gabungan dari sekian banyak laki-laki petugas Damkar yang ada.
Momen berharga ini pun menjadi motivasi Ilya dalam menjalankan tugasnya lebih baik lagi.
“Saya bangga dengan pekerjaan saya, selain menantang pekerjaan ini menuntut saya untuk selalu siap siaga dan bertanggungjawab. Sebesar apapun api itu, kita nggak akan putar balik kalau apinya belum pada,” tutupnya. (Adv Kominfo/YayukSugiarseh)
Komentar