TERASKATAKATAKALTIM.COM – Anggota Komisi III DPRD Kota Bontang Faisal geram. Lantaran, progres pengerjaan jembatan di Kampung Selambai, Kelurahan Loktuan dinilai lamban.
Faisal mengungkapkan, total panjang jembatan yang mesti dikerjakan sekitar 2 kilometer sudah dikerjakan sejak dua pekan lalu, Namun hingga saat ini, baru 5 titik yang tersentuh. Faisal was-was pembangunan jembatan ini tak rampung sesuai jadwal pada November 2021 mendatang.
Diketahui, anggaran pembangunan jembatan ini bersumber dari APBN senilai 13,6 miliar. Menurut Faisal, jika pengerjaan lamban anggaran ini tidak terserap maksimal dan menjadi catatan buruk terkait penggunaan anggaran, yang berpotensi membuat Bontang akan sulit meminta bantuan anggaran.
“Ini baru lima yang tersentuh, sementara yang harus dikerjakan hampir seluruh ruas jembatan disini. Kita was-was ini jangan sampai tidak selesai sesuai jadwal,” ujar Faisal saat sidak, Kamis (2/8/2021).
Selain itu, legislator partai Nasdem ini juga mempertanyakan keseriusan kontraktor pelaksana. Pasalanya, sudah dua pekan proyek ini berlangsung. Namun, ketersediaan material jembatan masih kurang.
Dari 900 kubik kayu ulin yang dibutuhkan, baru ada 90 kubik yang tiba.
“Ini sebenernya ada nggak duitnya kontraktor buat pengadaan material. Jangan-jangan pemerintah juga sembarangan kasih pemenang lelang kalau begini jadinya,” tanya Faisal.
Sementara, pengawas proyek Edi Nasruddin mengatakan, pengerjaan memang belum dapat dilakukan secara maksimal. Lantaran, material kayu ulin yang dibutuhkan belum semua tiba di lokasi.
Sejak dimulai pengerjaan, Nasruddin mengungkapkan baru 115 kubik yang dikerjakan. Untuk proyek ini sendiri ditangani PT Mauriefic Putra Gemilang dan PT Devi Farhana Mandiri.
“Memang kendala utamanya di material karena belum datang semua. Sempat kemarin ada pengiriman material, tapi di tolak konsultan karena tidak sesuai ekspektasi,” ungkapnya.(YayukSugiarseh).
Komentar