TERASKATAKALTIM.COM – Kabid Operasional Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) Kota Bontang Ahmad Rivani mengatakan, mayoritas penyebab terjadinya kebakaran di wilayah Kota Bontang disebabkan adanya korsleting listrik atau hubungan arus pendek listrik.
Dari catatan yang ada, terhitung sejak Januari hingga Juni 2021 Sebanyak 12 dari 18 kasus kebakaran dipicu adanya korsleting listrik.
“Sebanyak 12 kasus kebakaran itu akibat korsleting listrik. sisanya, diduga kebocoran gas, tersulut api rokok, dan kebakaran pada kendaraan dan lahan akibat kelalaian manusia ,” ujarnya kepada media teraskatakaltim.com. Senin (9/8/2021).
Rivani menjelaskan, kebanyakan korsleting listrik yang menyebabkan kebakaran tersebut bermula dari kabel-kabel yang digunakan pada instalasi listrik pemilik rumah tidak sesuai standar.
“Banyak yang pakai kabel tidak sesuai Standar Nasional Indonesia. Contohnya, saat mau menaikkan daya listrik tapi kabel instalasinya tidak diganti dan tetap menggunakan kabel kecil. Nah ini tidak kuat untuk menahan beban watt,” ungkapnya.
Rivani menambahkan, Selain instalasi listrik yang tidak sesuai, penyebab korsleting listrik juga biasa berasal dari penggunaan stop kontak yang berlebih.
“Misalnya stop kontak dengan daya 500 watt, kemudian dipakai untuk alat elektronik seperti tv, setrika, penanak nasi, mesin cuci yang memiliki beban hingga 1000 watt secara bersamaan. Itu akan langsung korsleting,” timpalnya.
Rivani pun menghimbau kepada masyarakat, agar mengecek instalasi listrik yang ada saat hendak bepergian keluar rumah, agar terhindar dari adanya hubungan arus pendek yang bisa menyebabkan kebakaran. (Adv Kominfo/YayukSugiarseh)
Komentar