TERASKATAKALTIM.COM – Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) Kota Bontang selama Januari hingga Juni 2021, telah menangani sebanyak 18 kasus kebakaran.
Data ini jauh lebih banyak dibanding data tahun sebelumnya. Tercatat tahun 2020 pada periode yang sama total kasus yang ditangain Damkar hanya 4 kasus.
Kasubag Umum dan Kepegawaian Sarkani mengungkapkan, sebagian besar kasus kebakaran disebabkan korsleting atau hubungan pendek arus listrik. Sisanya disebabkan, kebocoran regulator kompor gas, meteran listrik, kebakaran motor, kasur dan lainnya akibat kelalian manusia.
“Kebanyakan kasus kebakaran memang di dominasi akibat korsleting listrik yang terjadi di area pemukiman,” ujarnya. Senin (9/8/2021).
Dia merinci, kebakaran yang terjadi yakni pada Januari 3 kasus, Februari 2 kasus, Maret 5 kasus, April 2 kasus, Mei 4 kasus, dan Juni 2 kasus. Adapun objek yang terbakar meliputi rumah, ruko, gudang, meteran listrik. sepeda motor, hingga pasar.
Sarkani mengatakan, total kasus kebakaran tersebut semuanya bisa ditangani dengan mengerahkan petugas dan mobil Damkar.
Sementara itu, Kabid Operasional Ahmad Rivani menuturkan, dari 18 kasus tersebut, salah satu yang paling besar adalah kejadian kebakaran Pasar Citramas Loktuan yang terjadi pada 10 Februari lalu.
Proses pemadaman api diungkapkannya membutuhkan waktu terlama, dibandingkan kasus kebakaran lain yang pernah Ia tangani.
Kebakaran yang terjadi sekira pukul 02.10 WITA tersebut berhasil dijinakkan pukul 07.WITA, dengan menurunkan 10 unit mobil Damkar dan 70 petugas pemadam.
“Ini kasus terlama yang pernah kita tangani kurang lebih 7 jam api baru padam,” bebernya. (Adv Kominfo/YayukSugiarseh).
Komentar