TERASKATA.COM, BONTANG – Wali Kota Bontang Basri Rase belum menyanggupi permintaan pengerukan area dangkal di Pelabuhan Lok Tuan.
Sebab menurut Basri, untuk mengeruk wilayah laut butuh biaya yang tidak sedikit. Selain, itu pemerintah mesti meminta izin ke Pemprov Kaltim, karena 0-12 mil ke laut lepas bukan kewenangan daerah dan analisis dampak lingkungan (AMDAL) juga harus terpenuhi.
“Biayanya mahal,” kata Basri kepada awak media, Kamis (4/8/2022).
Diungkapkannya, sebelum usulan itu masuk, pemerintah sudah pernah mengusulkan permintaan pengerukan laut di sekitar Pelabuhan Lok Tuan. Sayangnya, hal itu tidak terwujud.
“Jadi agak susah buat itu,” sebutnya.
Sebelumnya diberitakan, Kapten KM Binaiya Ahmad meminta pemerintah perlu melakukan pengerukan dibeberapa titik dermaga Lok Tuan.
Menurut Ahmad, 50 meter dari dermaga terjadi pendangkalan. Jarak kapal dengan dasar laut hanya berjarak 4 meter. Itu terlihat monitor automatic water level. Kondisi itu terhitung air sudah pasang.
“Idealnya 6 meter,” ujar Ahmad saat pertemuan.
Ia menjelaskan KM Binaiya milik PT Pelayaran Indonesia (Pelni) memiliki panjang 99,80 meter dengan lebar 18 meter dan tinggi 35 meter.
“Bukan pernah sangkut lagi saya, tapi ngesot kapalnya waktu air laut dangkal,” sebutnya.
Komentar