TERASKATAKALTIM.COM – Diaspora pemuda Luwu yang ada di perantauan menjadi kekuatan tersendiri bagi keturunan orang Luwu dalam rangka mendorong agenda-agenda keluwuan yang hari ini banyak tergagas oleh para tokoh-tokoh Luwu.
Hal itu disampaikan salah satu pemuda Luwu yang ada di perantauan, tepatnya di Kota Bontang, Kalimantan Timur, Muhammad Muqrim, melalui keterangan tertulisnya kepada redaksi Teraskatakaltim.com, Sabtu (26/3/2022).
“Itu penting kemudian dikawal oleh para pemuda Luwu hari ini yang tersebar di seluruh pelosok nusantara,” katanya.
Hal itu juga kata Muqrim yang memacu semangat sehingga lahir sebuah gagasan untuk membentuk Pengurus Pusat Ikatan Pemuda Luwu Raya (IPLR) Indonesia, yang tahapannya akan berakhir pada 27 Maret 2022 besok.
“Dimana akan dihelat Musyawarah Nasional Pemuda Luwu Raya Indonesia meskipun pelaksanaannya dilaksanakan secara daring,” ujarnya.
Tentu kata dia langkah tersebut perlu diapresiasi untuk kepentingan keluwuan kedepan. Sebagai koordinator steering commite pada agenda besar itu, Muqrim berharap dukungan moral seluruh elemen yang ada di Luwu Raya untuk mensukseskan agenda tersebut.
“Sehingga semangat untuk melakukan konsolidasi di tataran pemuda mendapatkan support dari semuanya, sehingga semangat itu tidak kendor,” imbuhnya.
Meski perhelatan Munas ke-1 IPLR Indonesia dihelat secara daring, lanjut Muqrim, namun antusias para pemuda keturunan orang Luwu yang menjadi peserta kegiatan ini, tidak kalah dengan perhelatan Munas yang biasa diselenggarakan secara offline atau tatap muka.
“Animo dan semangat bermunasnya luar biasa,” katanya.
“Ini mejadi bukti dan penyemangat kami para wija to Luwu se nusantara lebih progresif lagi dalam membesarkan lembaga IPLR Indonesia ini kedepan,” sambungnya.
Muqrim juga berharap semoga IPLR Indonesia ini mampu mewadahi seluruh elemen Pemuda Luwu Raya seantero Republik Indonesia, dan juga lembaga IPLR Indonesia ini mampu melahirkan pengusaha pengusaha muda yang matang dan luar biasa.
“Sehingga secara nyata bisa memberikan kontribusi ke daerah Luwu Raya pada khususnya,” harapnya.
Lebih lanjut Muqrim menambahkan, IPLR Indonesia ini bukan lagi tempat untuk melakukan kaderisasi, kerena kaderisasi itu berada pada tataran lembaga/organiasi IPMIL.
“IPLR Indonesia ini sedikit lebih profesional kedepan, karena hampir yang terlibat dalam organisasi PP IPLR Indonesia kedepan, IPLR Wilayah dan IPLR Cabang itu adalah alumni alumni IPMIL,” jelasnya.
“Secara kelembagaan saya kira sudah tuntas, matang, tinggal IPLR Indonesia ini sisa merumuskan pola agar pasca IPMIL ada IPLR yang bisa menampung ketika di rantau, untuk memenuhi apa yang menjadi kebutuhan anggotanya secara profesional dan proporsional tentunya sesuai bidang masing-masing yang mereka geluti,” tutupnya. (ril)
Komentar